Sinopsis Film Pendek Piala Untuk Guru
Memperingati Hari Guru Nasional yang ke 73, Kemendikbud merilis sebuah film pendek berjudul Piala Untuk Guru. Film pendek yang menginspirasi ini diunggah di youtube pada tanggal 29 November 2018. Enam hari sejak diunggah (saat artikel ini ditulis), video berdurasi 4 menit 26 detik ini ditonton lebih dari 11 ribu kali.
Film pendek “Piala Untuk Guru” mengisahkan seorang siswa SD bernama Cepi yang terkenal paling nakal dan bandel di sekolahnya. Tak kurang dari guru-guru dan teman sekolah membenci anak ini karena ulah jahil yang tak ada habisnya. Bahkan kepala sekolah sempat mendapatinya hendak membolos. Bukannya mengaku, Cepi malah berbohong dengan alasan-alasan yang dilontarkannya.
Sampai akhirnya Tedy, guru olahraga di sekolah itu mengadakan seleksi untuk suatu perlombaan lari. Satu ketika pak Tedy bertanya ke anak-anak, “Siapa yang ingin menjadi juara?” Beberapa anak lain mengangkat tangan dan berdiri tanda penuh semangat, tapi lain halnya dengan Cepi yang Cuma duduk diam. Pak Tedy pun mendekatinya, lalu memberikan semangat bahwa Cepi pun bisa menjadi juara.
Kepala sekolah agak terkejut ketika tahu nama siswa yang disodorkan Pak Tedy untuk mewakili sekolah dalam lomba lari adalah Cepi Nugraha. Namun di tempat lain, Cepi tampak bersemangat dalam berlatih. Dengan bimbingan Pak Tedy, ia seperti menemukan bakat yang ada dalam dirinya.
Hari pelaksanaan lomba pun tiba. Cepi mewakili sekolah dalam perlombaan ini. Teman-teman yang setiap hari membencinya, kini bersorak mendukungnya karena membawa nama sekolah. Dari belakang, Pak Tedy pun begitu bersemangat mendukungnya. Dan akhirnya, Cepi pun finish paling depan. Cepi yang tekenal anak bandel dan tak punya prestasi, kini memberikan hadiah piala juara lomba untuk sekolahnya.
- - -
Jika dicermati, narasi cerita dalam film ini sangat sederhana. Bahkan jika boleh jujur, cerita mirip Cepi ini sangat banyak terjadi di sekolah-sekolah. Dimana ada satu anak yang nakalnya bukan main, tetapi berbakat di bidang olahraga. Dalam kondisi ini, guru olahraga pun memfasilitasi untuk mengembangkan bakatnya. Bahkan kepala sekolah juga menyarankan anak-anak yang lemah di bidang akademik untuk coba diarahkan ke olahraga yang lebih mengandalkan fisik.
Baca juga: Sinopsis Film Jembatan Pensil, Film Pendidikan yang Menginspirasi
Tetapi setidaknya kita melihat bahwa Kemendikbud ingin berpesan kepada kita para guru untuk lebih peka melihat potensi siswa. Tidak melulu fokus pada kesalahan-kesalahan yang dibuat anak, tapi segera mencari cara agar kebiasaan buruknya itu teralihkan kepada hal-hal yang positif. Tentu hal ini tidak mudah, sebab meskipun guru sudah memfasilitsai, terkadang ada juga faktor luar yang membuat anak hilang semangat dan kembali melakukan kebiasaan buruk.
Harapannya, Kemendikbud lebih sering memposting video serupa di channel youtube nya. Sebab jika melihat jumlah video ini ditonton, jauh melebihi video-video lain yang diunggah Kemendikbud. Video lain kebanyakan hanya ratusan, ada yang seribu lebih. Tetapi video yang satu ini sudah dilihat lebih dari 11 ribu kali hanya dalam enam hari.